Baju Adat Nusantara: Psikologi Baju Indonesia

Psikologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Berangkat dari
definisi itu maka akan dapat dipastikan semua tingkah laku manusia adalah kajian psikologi.
Sebagian peneliti memahami bahwa tingkah laku adalah universal, tapi sebagian lainnya
menyatakan sebaliknya bahwa tingkah laku itu khusus.

Kata kebudayaan atau culture muncul dalam kamus (bahasa Inggris) pertama kali adalah
pada dekade 1920-an (Kroeber, 1949). Pengguna pertama konsep ini adalah antropolog,
Tylor (1871, dalam Berry dkk., 1992), yang kemudian menawarkan definisi kebudayaan
sebagai:

“Keseluruhan yang rumit (kompleks), yang di dalamnya terdapat pengetahuan, belief,
seni, moral, hukum-hukum, kebiasaan-kebiasaan (customs) dan banyak kemampuan
(kapabilitas) dan kebiasaan (habits) yang dilakukan oleh manusia sebagai bagian dari
masyarakat.”

Kebiasaan mengenakan pakaian atau baju tampak satu aktivitas yang biasa saja.
Pakaian sendiri untuk tiap-tiap kebudayaan bisa saling berbeda (dan itu pasti). Baju dalam
berbagai hal terkait dengan apa yang dibayangkan dan dipahami masyarakat mengenai
dirinya. Di Indonesia, tiap daerah dan kebudayaannya mempunyai kekhasan. Jikalau
ada yang sama, tetap mengandung perbedaan. Timbul pertanyaan, jika masing-masing
kebudayaan mempunyai kekhasan, adakah kebudayaan nasional? Hal yang merujuk pada
kebudayaan negara bangsa Eropa.

Penulis : Jocelyn Odelia Lumban